SEJARAH PERGURUAN SILAT NASIONAL PERISAI PUTIH JAKARTA

   

Lahir di Sumenep , tgl 4 Desember 1939
Wafat di Surabaya , tgl 27 Desember 1987
 
Perguruan Silat Nasional Perisai Putih didirikan oleh (Alm) R.A.Bustami Barasubrata, beliau dilahirkan di Sumenep Madura. Pak Boestam adalah putra ke-3 dari 9 bersaudara yang lahir pada tanggal 4 Desember 1939 di Bangselok, Sumenep, Madura. Keilmuan Pak Boestam berasal dari kakeknya, Kyai Haji Agus Salim atau yang di lingkungan masyarakat Sumenep dikenal dengan nama panggilan Ki Lamet. Pak Boestam juga mempelajari berbagai aliran pencak silat di nusantara dan beladiri asing yang masuk ke Indonesia. Pemahamannya terhadap perbedaan jurus pencak silat di berbagai aliran disikapinya dengan arif. Pak Boestam mengemukakan bahwa semua perguruan pencak silat memiliki kelebihan masing-masing yang semuanya baik dan patut dipelajari, walaupun kemudian di dalam perkembangannya Pak Boestam menjadikan pencak silat ala Madura sebagai ciri khasnya.

Dengan misi melanggengkan tradisi, Kemudian beliau melatih para pemuda dan kerabat terdekatnya beserta para simpatisan, yang akhirnya menjadikan murid - murid beliau semakin banyak jumlahnya. Untuk mewadahi keberadaan murid-muridnya, Maka tercetuslah ide oleh beliau untuk mendirikan sebuah perkumpulan Silat yang diberi nama YIUSIKA kepanjangan dari Yuiyitsu Silat Karate atau dikenal dengan Sekolah Beladiri Tanpa Senjata. berkat batuan Kapten Soeparman secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1967 yang berkedudukan di Surabaya.

Perisai Putih didirikan pada tanggal 1 Januari 1967 dengan nama Yusika Perisai Putih, namun nama tersebut diganti karena berbau asing maka pada konggres IV IPSI di Jakarta 1973 ditetapkan menjadi PSN Perisai Putih “10 Perguruan Historis” sampai sekarang. Dengan moto padi "semakin berisi semakin merunduk" dan semboyan "si vis pacem para bellum", PSN Perisai Putih yang berpusat organisasi di Jakarta dan berpusat keilmuan di Surabaya ini berkembang pesat di berbagai daerah di Indonesia dan manca negara, termasuk Belanda dan Singapura.


Lambang Perguruan dibuat oleh murid beliu yang bernama FX. Siswadi. Pada Mukernas pertama di Surabaya terdapat Perubahan Lambang perguruan yang bertuliskan Beladiri IPSI Perisai Putih menjadi Perguruan Silat Nasional Perisai Putih yang dikenal dengan nama PSN Perisai Putih pada tanggal 10 Oktober 1987.
DKI Jakarta Perkembangan PSN Perisai Putih di DKI Jakarta pada tahun 1971 tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1971, seorang Pendekar Silat dari Surabaya bernama S.Himantoro dibantu oleh Joni Heru Riono Tempat latihan pertama berlokasi di Jakarta Utara yang dipimpin oleh AKBP Drs. Soetedjo, yaitu di markas Komando Sektor Kota 722 Jakarta Utara. Dari Jakarta Utara kemudian dikembangkan lagi ke Jakarta Timur dengan tempat latihan di mes Badan Pusat Statistik yang dipimpin oleh Daeng Husin Umar.


(gap)